Skip to main content

Full Adder dengan 3 to 8 Decoder dan 2 Buah Gerbang OR + BCD to Decimal Order

DASAR SISTEM #1

Tujuan Praktikum

Mahasiswa diharapkan mampu mengimplementasikan full adder dengan menggunakan 3 ke 8 decoder dengan 2 buah gerbang OR serta mampu mengubah kode BCD menjadi decimal order menggunakan decoder.

Rumusan Masalah

Buatlah implementasi full adder dengan menggunakan 3 to 8 decoder dengan 2 buah gerbang OR dan BCD to decimal order.

Dasar Teori

1. Multiplexer

Multiplexer adalah rangkaian logika yang berfungsi memilih data yang ada pada inputnya untuk disalurkan ke outputnya dengan bantuan sinyal pemilih atau sinyal control. 

Jumlah input mux adalah 2(n = 1,2,3,…) dengan n adalah jumlah bit sinyal pemilih. Sehingga terdapat MUX 2 ke 1 dengan 1-bit sinyal pemilih, MUX 4 ke 1 dengan 2-bit sinyal pemilih, MUX 8 ke 1 dengan 3-bit sinyal pemilih, dan seterusnya. 

Simbol multiplexer :
Simbol Multiplexer

Diagram Digital Multiplexer

Tabel kebenaran multiplexer:

Tabel Kebenaran Multiplexer

2. Demultiplexer

Demultiplexer adalah rangkaian logika yang berfungsi menyalurkan data yang ada pada inputnya ke salah satu dari beberapa outputnya dengan bantuan sinyal pemilih atau sinyal control. 

Jumlah input demux adalah 2n (n = 1,2,3,…) dengan n adalah jumlah bit sinyal pemilih. Sehingga terdapat DEMUX 2 ke 1 dengan 1-bit sinyal pemilih, DEMUX 4 ke 1 dengan 2-bit sinyal pemilih, DEMUX 8 ke 1 dengan 3-bit sinyal pemilih, dan seterusnya. 

Simbol demultiplexer :

Simbol Demultiplexer

Diagram Digital Demultiplexer

Tabel kebenaran demultiplexer:

Tabel Kebenaran Demultiplexer

3. Encoder

Encoder adalah rangkaian logika yang berfungsi mengubah data yang ada pada inputnya menjadi kode-kode biner pada outputnya.

Simbol encoder :

Simbol Encoder


Diagram Digital Encoder

Tabel Kebenaran encoder :

Tabel Kebenaran Encoder

Tabel Kebenaran encoder prioritas:

Tabel Kebenaran Encoder Prioritas

4. Decoder

Decoder adalah rangkaian logika yang berfungsi mengkode ulang atau menafsirkan kode-kode biner yang ada pada inputnya menjadi data asli pada outputnya.

Simbol decoder :

Simbol Decoder


Diagram Digital Decoder

Tabel Kebenaran decoder :

Tabel Kebenaran Decoder

Decoder BCD Ke 7-Segment :

Decoder BCD Ke 7-Segment

Hasil dan Pembahasan

1. Screenshot Rangkaian

Implementasi full adder dengan menggunakan 3 to 8 decoder dengan 2 buah gerbang OR

Full Adder 3 to 8 Decoder dan 2 Gerbang OR


Implementasi BCD to Decimal Order


BCD to Decimal Order

2. Pembahasan Rangkaian I

Tabel kebenaran Implementasi full adder dengan menggunakan 3 to 8 decoder dengan 2 buah gerbang OR.

Tabel Kebenaran Rangkaian I

Dalam rangkaian full adder, output S membentuk fungsi detector jumlah ganjil dengan persamaan :


Sedangkan untuk menentukan output Cn dapat diimplementasikan dengan persamaan :


Berdasarkan tabel kebenaran, dapat dilihat bahwa output FA untuk S diperoleh persamaan :
 

Sedangkan untuk Cn diperoleh persamaan :


Rangkaian decoder 3 ke 8 berfungsi menafsirkan kode-kode biner 3-bit menjadi data asli sistem oktal. Output yang bernilai high (satu) adalah nilai bilangan asli sistem oktal sebagai implementasi dari input 3-bit bilangan biner. Misal input 000 akan menghasilkan nilai high (satu) yang ditandai dengan hidupnya lampu pada Y0 sedangkan output yang lain bernilai low (nol) yang ditandai dengan matinya lampu, maka 0 merupakan bilangan asli sistem oktal dari biner 000 dan seterusnya.

Untuk mengimplementasikan rangkaian full adder dalam decoder 3 ke 8 dengan cara menambahkan dua buah gerbang OR input 4. Gerbang OR pertama diimplementasikan sebagai S sedangkan gerbang OR kedua diimplementasikan sebagai Cn. Untuk menghubungkannya dengan rangkaian decoder 3 ke 8 disesuaikan dengan urutan minterm dari S dan Cn. Setelah dicoba untuk semua kondisi input, ternyata rangkaian memiliki nilai seperti tabel kebenaran full adder.

Jadi, rangkaian full adder dapat diimplementasikan dalam decoder 3 ke 8 dengan menambahkan dua buah gerbang OR input 4.

3. Pembahasan Rangkaian II

Tabel kebenaran implementasi BCD to Decimal Order:

Tabel Kebenaran Rangkaian II

Kode BCD (Binary-Coded Decimal) menggunakan kode biner 4-bit untuk merepresentasikan masing-masing digit desimal dari suatu bilangan. Dalam system kode BCD terdapat 6 buah kode yang tidak dapat digunakan (invalid code) yaitu 1010, 1011, 1100, 1101, 1110, dan 1111.

Untuk mengimplementasikan BCD ke decimal order digunakan decoder 4 ke 10 yang menyediakan 10 saluran output sebagai hasil tafsiran kode 4-bit yang dimasukkan melalui inputnya. Dalam kemasan IC decoder ini disediakan oleh IC dengan seri 7442, 7445, 74145, 74445, dan 74141.

Berdasarkan hasil dari uji coba rangkaian menggunakan IC 7445 yang dirancang memiliki output active-low dimana output yang bernilai low (nol) adalah nilai bilangan asli sistem desimal sebagai implementasi dari input 4-bit bilangan biner. Misal input 0001 akan menghasilkan nilai low yang ditandai dengan matinya lampu pada Y1 sedangkan output yang lain bernilai high (satu) yang ditandai dengan hidupnya lampu, maka 1 merupakan bilangan asli sistem desimal dari biner 0001 dan seterusnya.

Untuk inputan 1010, 1011, 1100, 1101, 1110, dan 1111 tidak memberikan perubahan pada output karena dalam sistem kode BCD terdapat 6 buah kode yang tidak dapat digunakan (invalid code) yaitu 1010, 1011, 1100, 1101, 1110, dan 1111.

Kesimpulan

Berdasalkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa :

  • Rangkaian full adder dapat diimplementasikan dalam decoder 3 ke 8 dengan menambahkan dua buah gerbang OR input 4. Gerbang OR pertama diimplementasikan sebagai S sedangkan gerbang OR kedua diimplementasikan sebagai Cn. Untuk menghubungkannya dengan rangkaian decoder 3 ke 8 disesuaikan dengan urutan minterm dari S dan Cn.
  • Rangkaian BCD ke decimal order dapat diimplementasikan menggunakan decoder 4 ke 10. Dalam kemasan IC decoder ini disediakan oleh IC dengan seri 7442, 7445, 74145, 74445, dan 74141. Dalam IC 7445 yang dirancang, memiliki output active-low dimana output yang bernilai low (nol) adalah nilai bilangan asli sistem desimal sebagai implementasi dari input 4-bit bilangan biner.
  • Pada rangkaian BCD ke decimal order, untuk inputan 1010, 1011, 1100, 1101, 1110, dan 1111 tidak memberikan perubahan pada output karena dalam sistem kode BCD terdapat 6 buah kode yang tidak dapat digunakan (invalid code) yaitu 1010, 1011, 1100, 1101, 1110, dan 1111.

Daftar Pustaka

Muchlas. 2005. Rangkaian Digital. Gava Media : Jogjakarta.
















Comments

Popular posts from this blog

Memahami Cara Kerja Rangkaian Full Adder Parallel contohAdd4signed.sch DSCH dalam Operasi Penjumlahan dan pengurangan

DASAR SISTEM #2 Tujuan Praktikum Memahami cara kerja rangkaian full adder parallel dalam file “contohAdd4signed.sch” dalam operasi penjumlahan dan pengurangan. Rumusan Masalah Apakah rangkaian full adder parallel telah berfungsi sebagai penjumlahan dan pengurangan? Apakah dalam representasinya rangkaian full adder parallel menunjukkan nilai yang overflow? Lalu bagaimana representasinya dalam rangkaian full adder parallel? Dalam kondisi apa lampu dapat menyala? Dasar Teori 1. Penjumlahan (Adder) Ilustrasi penjumlahan bilangan desimal (kiri) dan bilangan biner (kanan). Ilustrasi Adder 2. Penjumlahan Biner 1-Bit a. Half Adder Rangkaian penjumlahan yang tidak menyertakan bawaan sebelumnya ( previous carry ) pada inputnya. Tabel Kebenaran dan Diagram Digital Half Adder b.  Full Adder Rangkaian penjumlahan yang menyertakan bawaan sebelumnya ( previous carry ) pada inputnya. Tabel Kebenaran dan Diagram Digital Full Adder Dalam hal ini, C p adalah previous carry (bawaan sebelumnya) dan C n ad