Skip to main content

Dasar Pengoperasian MySQL Part #1: Get Started, Create Database, Create Table

BASIS DATA #1

Basis data (database) merupakan sekumpulan data yang saling berhubungan, dengan minimum redundancy. Untuk mengelola basis data digunakan perangkat lunak yang disebut dengan Sistem Manajemen Basis Data. Salah satu bentuk SMBD yang sekarang banyak digunakan ialah SMBD Relational.

MySQL (baca: mai es kju el) termasuk jenis SMBD Relasional yang dikembangkan oleh perusahaan Swedia bernama MySQL AB. MySQL dapat dijalankan dengan menggunakan sistem operasi yang sangat popular saat ini, yaitu Windows atau Linux.

Pengoperasian MySQL

Untuk menjalankan MySQL Server dari menu utama Windows, lakukan klik: 
Windows Start -> All Programs -> MySQL -> MySQL Server 8.0 -> MySQL Command Line Client
Masukkan password sesuai yang ditentukan, kemudian jika password dinyatakan valid, tampilan yang diberikan ialah sebagai berikut:


Baris terakhir di atas berupa prompt yang merupakan tanda bahwa MySQL sudah siap menerima perintah selanjutnya, dan posisi kotak yang berkedip merupakan posisi di mana hasil pengetikan perintah akan ditampilkan.

Untuk melihat perintah-perintah yang disediakan MySQL ketik “help;” atau berikan “/h”.


Tampilan prompt dapat diganti sesuai keinginan, misal prompt optional berupa mysql> akan diganti dengan sayatan_kreasi> , berikan perintah berikut:


Lihat apa yang berubah pada tampilan prompt. Kemudian untuk mengembalikan ke tampilan prompt yang baku, ketikkan perintah “prompt”, yang akan mengembalikan tampilan prompt sebagai berikut:


Apabila diinginkan setting warna dan ukuran huruf, ukuran windows, warna layar latar belakang, dan lain-lain, klik tombol kecil pada pojok kiri atas dari windows MySQL, kemudian pilih PropertiesSelanjutnya dari pilihan setting yang ditampilkan lakukan setting sesuai yang diinginkan, sampai diperoleh hasil yang paling sesuai.

Pengoperasian MySQL diakhiri dengan mengetikkan “quit” atau “/q”, dan jika berhasil windows dari MySQL akan ditutup.

Membuat Database

Misal kita akan membuat basisdata bernama inventory, maka untuk pembuatan basis data tersebut digunakan perintah “create database” sebagai berikut:


Untuk melihat basis data yang sudah ada digunakan perintah “show databases” dan diakhiri dengan “;” sebagai berikut. Dari tampilan yang diberikan dapat dlihat basis data apa saja yang sudah disimpan di dalam sistem


Untuk menghapus basis data inventory, perintah yang digunakan ialah “drop database”, sebagai berikut.


Membuat Table

Sebelum pembuatan tabel, aktifkan dulu basis data dari tabel yang akan dibuat  dengan perintah "use <nama database>". Kemudian untuk melakukan cek tabel-tabel yang sudah ada di dalam basis data tersebut, berikan perintah "show tables" terlihat empty set yang artinya masih kosong karena belum kita tambahkan.


Kita akan membuat tabel seperti berikut:


Dengan menggunakan isi kolom atau field sebagaimana diberikan di atas, berikut adalah perintah-perintah untuk membuat tabel ruang:


Dari tampilan di atas terlihat tabel ruang sudah berhasil di-create oleh MySQL. Kemudian untuk melihat kolom-kolom di dalamnya, berikan perintah “describe” berikut:







Comments

Popular posts from this blog

Full Adder dengan 3 to 8 Decoder dan 2 Buah Gerbang OR + BCD to Decimal Order

DASAR SISTEM #1 Tujuan Praktikum Mahasiswa diharapkan mampu mengimplementasikan full adder dengan menggunakan 3 ke 8 decoder dengan 2 buah gerbang OR  serta mampu mengubah kode BCD menjadi decimal order menggunakan decoder. Rumusan Masalah Buatlah implementasi full adder dengan menggunakan 3 to 8 decoder dengan 2 buah gerbang OR dan BCD to decimal order. Dasar Teori 1. Multiplexer Multiplexer  adalah rangkaian logika yang berfungsi memilih data yang ada pada inputnya untuk disalurkan ke outputnya dengan bantuan sinyal pemilih atau sinyal control.  Jumlah input mux adalah  2 n  (n = 1,2,3,…) dengan n adalah jumlah bit sinyal pemilih. Sehingga terdapat MUX 2 ke 1 dengan 1-bit sinyal pemilih, MUX 4 ke 1 dengan 2-bit sinyal pemilih, MUX 8 ke 1 dengan 3-bit sinyal pemilih, dan seterusnya.  Simbol multiplexer : Simbol Multiplexer Diagram Digital Multiplexer Tabel kebenaran multiplexer : Tabel Kebenaran Multiplexer 2. Demultiplexer Demultiplexer  adalah  rangkaian logika yang berfungsi meny

Memahami Cara Kerja Rangkaian Full Adder Parallel contohAdd4signed.sch DSCH dalam Operasi Penjumlahan dan pengurangan

DASAR SISTEM #2 Tujuan Praktikum Memahami cara kerja rangkaian full adder parallel dalam file “contohAdd4signed.sch” dalam operasi penjumlahan dan pengurangan. Rumusan Masalah Apakah rangkaian full adder parallel telah berfungsi sebagai penjumlahan dan pengurangan? Apakah dalam representasinya rangkaian full adder parallel menunjukkan nilai yang overflow? Lalu bagaimana representasinya dalam rangkaian full adder parallel? Dalam kondisi apa lampu dapat menyala? Dasar Teori 1. Penjumlahan (Adder) Ilustrasi penjumlahan bilangan desimal (kiri) dan bilangan biner (kanan). Ilustrasi Adder 2. Penjumlahan Biner 1-Bit a. Half Adder Rangkaian penjumlahan yang tidak menyertakan bawaan sebelumnya ( previous carry ) pada inputnya. Tabel Kebenaran dan Diagram Digital Half Adder b.  Full Adder Rangkaian penjumlahan yang menyertakan bawaan sebelumnya ( previous carry ) pada inputnya. Tabel Kebenaran dan Diagram Digital Full Adder Dalam hal ini, C p adalah previous carry (bawaan sebelumnya) dan C n ad