Skip to main content

Dasar Pengoperasian MySQL Part #3: Table Operation (Menambahkan dan Menampilkan data) - INSERT and SELECT

BASIS DATA #3

Materi ini merupakan kelanjutan dari materi sebelumnya :

Menambahkan Data ke Tabel

Perintah MySQL yang digunakan untuk pemasukan data ke dalam tabel ialah perintah insert into. Terdapat sejumlah variasi penulisan yang dapat dipilih di dalam proses pemasukan data ke dalam tabel dengan menggunakan perintah tersebut.

Sebelumnya lihat kembali isi tabel ruang sebagaimana telah diberikan pada materi sebelumnya. Untuk memasukkan data dari tabel tersebut dapat dipilih cara sebagai berikut:

Cara #1

Masukkan data record pertama dari tabel ruang dengan perintah INSERT INTO. Data yang mempunyai type non-numerik (char, varchar, date) ditulis dengan diapit oleh tanda ("...") atau (‘...').  Untuk mengecek hasil pemasukan data (seluruh kolom ditampilkan), gunakan perintah SELECT. Dari tampilan terakhir terlihat tabel ruang telah memiliki satu record atau baris.

Cara #2

Setelah data baris pertama dari tabel ruang berhasil dimasukkan, selanjutnya data baris kedua akan dimasukkan dengan menggunakan cara  berikut. Kemudian check data dengan perintah SELECT. Dari tampilan terakhir ditunjukkan adanya dua baris data di dalam tabel ruang.

Cara #3

Cara-3 menggunakan baris perintah yang lebih sederhana. Misal untuk baris ke tiga dari tabel ruang akan dimasukkan dengan cara yang ke tiga tanpa menyebutkan nama kolom seperti cara kedua. Kemudian check data dengan perintah SELECT. Dari tampilan terakhir ditunjukkan adanya tiga baris data di dalam tabel ruang.


Pemasukan data dapat juga dilakukan untuk lebih dari satu baris data. Berikut adalah perintah untuk memasukkan dua baris data sekaligus dengan cara 3.

Menampilkan Data dari Tabel dengan Kriteria Tertentu

Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan penggunaan perintah SELECT * untuk menampilkan isi semua kolom dari baris-baris yang ada pada suatu tabel. Pengembangan berikutnya dari penggunaan perintah select ialah dengan dengan menyertakan kriteria atau kondisi tertentu, yaitu:
  • hanya untuk kolom-kolom tertentu
  • hanya untuk baris-baris yang memenuhi kriteria yang diberikan, atau
  • kombinasi dari kedua kondisi di atas.
Untuk keperluan tersebut digunakan perintah SELECT dan WHERE sebagai berikut.

Menampilkan kolom-kolom tertentu

Misal dari tabel ruang hanya akan ditampilkan tiga kolom, yaitu: noruang, fungsi, dan luas. Tampilan hanya berisi tiga kolom, dengan semua baris data ditampilkan.

Menampilkan baris yang memenuhi kriteria tertentu

Berikut hanya diminta ditampilkan data ruang yang mempunyai luas <= 50. 
Hasil tampilannya hanya terdiri atas satu baris (yaitu yang memenuhi kriteria luas yang diberikan), dan tampilan menyajikan semua kolom (lima kolom) dari baris yang terpilih.

Menampilkan kolom-kolom tertentu dari baris-baris yang memenuhi kriteria tertentu

Operasi untuk menampilkan kolom tertentu dan dengan baris yang memenuhi kriteria yang diberikan merupakan operasi kombinasi. Operasi akan diselesaikan dengan menggunakan perintah WHERE yang dilengkapi dengan perintah WHEREBandingkan hasil tampilannya dengan dua tampilan sebelumnya.

Menampilkan data yang diurutkan

Perintah yang digunakan untuk mengurutkan data ialah dengan perintah ORDER BY.  Misal isi tabel ruang akan ditampilkan dan diurutkan menurut kolom luas, maka perintahnya adalah sebagai berikut: (default = asc/ ascending)


Apabila diinginkan urutan bukan dari nilai terkecil ke terbesar, tapi dari nilai terbesar ke terkecil maka perintahnya ditambah dengan perintah desc artinya descending, sebagai berikut:


Latihan

Buat dan isi tabel barang dan isiruang berikut:
Pembahasan


Materi selanjutnya:















Comments

Popular posts from this blog

Full Adder dengan 3 to 8 Decoder dan 2 Buah Gerbang OR + BCD to Decimal Order

DASAR SISTEM #1 Tujuan Praktikum Mahasiswa diharapkan mampu mengimplementasikan full adder dengan menggunakan 3 ke 8 decoder dengan 2 buah gerbang OR  serta mampu mengubah kode BCD menjadi decimal order menggunakan decoder. Rumusan Masalah Buatlah implementasi full adder dengan menggunakan 3 to 8 decoder dengan 2 buah gerbang OR dan BCD to decimal order. Dasar Teori 1. Multiplexer Multiplexer  adalah rangkaian logika yang berfungsi memilih data yang ada pada inputnya untuk disalurkan ke outputnya dengan bantuan sinyal pemilih atau sinyal control.  Jumlah input mux adalah  2 n  (n = 1,2,3,…) dengan n adalah jumlah bit sinyal pemilih. Sehingga terdapat MUX 2 ke 1 dengan 1-bit sinyal pemilih, MUX 4 ke 1 dengan 2-bit sinyal pemilih, MUX 8 ke 1 dengan 3-bit sinyal pemilih, dan seterusnya.  Simbol multiplexer : Simbol Multiplexer Diagram Digital Multiplexer Tabel kebenaran multiplexer : Tabel Kebenaran Multiplexer 2. Demultiplexer Demultiplexer  adalah  rangkaian logika yang berfungsi meny

Memahami Cara Kerja Rangkaian Full Adder Parallel contohAdd4signed.sch DSCH dalam Operasi Penjumlahan dan pengurangan

DASAR SISTEM #2 Tujuan Praktikum Memahami cara kerja rangkaian full adder parallel dalam file “contohAdd4signed.sch” dalam operasi penjumlahan dan pengurangan. Rumusan Masalah Apakah rangkaian full adder parallel telah berfungsi sebagai penjumlahan dan pengurangan? Apakah dalam representasinya rangkaian full adder parallel menunjukkan nilai yang overflow? Lalu bagaimana representasinya dalam rangkaian full adder parallel? Dalam kondisi apa lampu dapat menyala? Dasar Teori 1. Penjumlahan (Adder) Ilustrasi penjumlahan bilangan desimal (kiri) dan bilangan biner (kanan). Ilustrasi Adder 2. Penjumlahan Biner 1-Bit a. Half Adder Rangkaian penjumlahan yang tidak menyertakan bawaan sebelumnya ( previous carry ) pada inputnya. Tabel Kebenaran dan Diagram Digital Half Adder b.  Full Adder Rangkaian penjumlahan yang menyertakan bawaan sebelumnya ( previous carry ) pada inputnya. Tabel Kebenaran dan Diagram Digital Full Adder Dalam hal ini, C p adalah previous carry (bawaan sebelumnya) dan C n ad